Surabaya (prapanca.id) – Akhir akhir ini marak penipuan di media sosial, dengan modus bagi-bagi uang puluhan juta rupiah tanpa diundi. Banyak sekali para korban yang tertipu, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Tidak hanya orang awam, bahkan orang yang sudah melek digital pun juga tertipu. Sebab cara yang dipakai komplotan penipu tersebut sangat canggih dan sangat memikat, seolah olah bagi bagi uang itu benar adanya, padahal hanya bodong belaka.
Para penipu itu berhasil memperdaya pemirsa melalui konten-konten video yang mereka buat. Mereka menggunakan para tokoh selebritis ternama, bahkan pernah terlihat Menteri Keuangan Sri Mulyani dan beberapa tokoh pejabat negara lainnya. Para tokoh itu bagi-bagi uang 10 sampai 20 juta rupiah tanpa diundi. Syaratnya sangat mudah, cukup tekan love dan tanda panah atau follow dan bagikan konten tersebut ke teman-temannya. Jika bukan figur artis maupun tokoh masyarakat, tampil figur wanita muslimah yang cantik, terlihat santun dan memakai cadar.
Samsudin, salah satu korban penipuan, menceritakan pengalamannya sebagai berikut. Saat mengakses Tiktok, ia tertarik dengan konten akun Umi Fadilah. Foto profilnya menggunakan busana muslimah bercadar hitam berdampingan dengan suaminya, dengan latar belakang Masjidil Haram Mekah. Di akun lainnya dengan nama sama, ia tampil sendiri dan terlihat sangat cantik dengan busana muslimah bercadar.
“Sudah saya siapkan uang tunai dua puluh juta rupiah khusus untuk yang sudah tekan tanda love dan panah, dan langsung saya kirim sekarang. Ini riil bukan hoax. Buktikan sendiri” kata Umy Fadilah di konten Tiktok terebut.
Tertarik dengan konten tersebut, Samsudin pun mengikuti semua petunjuk yang ada di konten dan bio Umi Fadilah. Beberapa saat kemudian, masuk DM Umi Fadilah di akun Tiktoknya. Umi memerintahkan untuk menghubungi admin dan memberikan nomor WA 088267069870 . Si empunya nomor WA tersebut seorang gadis berjilbab dan tampak solihah bernama Jastin Aurelia.
Jastin lalu membagikan tautan yang isinya adalah ucapan selamat karena telah memenangkan give away sebesar dua puluh juta rupiah, dan kolom isian untuk diisi Samsudin, berupa nama lengkap dan nomor rekening bank. Dalam tautan itu disebut biaya administrasi sebesar lima puluh rupiah yang harus ditransfer ke nomor rekening BRI 120401006520508 a/n Jastin Aurelia, dan bukti transfer harus dikirim sebagai syarat untuk mendapatkan kiriman dua puluh juta rupiah.
“Biaya adminsitrasi ini bersifat sementara dan akan kami kembalikan ketika melakukan pencairan dana. Jadi semuanya gratis. Ini resmi dan amanah tanpa ada unsur penipuan” demikian isi tautan Jastin.
Sangat berharap mendapatkan uang besar secara mudah untuk biaya pengobatan ayahnya, Samsudin mengikuti syarat tersebut. Setelah mengirim bukti transfer, Jastin menghubungkan Samsudin dengan nomor WA 088267069870. Tidak ada nama di nomor WA tersebut, jadi kita sebut saja Si Penipu.
Si Penipu memberi keterangan pada Samsudin bahwa dana sebesar sepuluh juta rupiah akan dikirimkan melalui aplikasi DANA, bukan di transfer ke rekening bank milik Samsudin. Karena tidak mempunyai aplikasi DANA, ia disarankan untuk mendaftar dulu dan mengirimkan nomor DANA-nya ke Si Penipu. Sesuai saran, ia mendownload aplikasi DANA via playstore dan mendaftar diri. Kemudian mengirimkan nomor DANA nya ke WA Si Penipu. Beberapa saat kemudian Samsudin menerima bukti resi pengiriman uang sebesar Sepuluh juta Rupiah dari DANA.
“Silahkan di cek” ujar si Penipu.
Ternyata saldonya masih nol. Saat ditanyakan, Si Penipu memberi penjelasan karena saldo Samsudin masih kosong sehingga transfer terpending.
“Saldo kakak di bawah limit. Jadi kita sarankan kakak isi saldo kakak sendiri minimal 300 ribu. Jika sudah diisi nanti jumlah saldo kakak jadi sepuluh juta tiga ratus ribu rupiah” kata Si Penipu.
Tersihir oleh tutur kata yang sopan, Samsudin sudah gelap mata, tak berpikir panjang lagi. Ia transfer uang tiga ratus ribu rupiah untuk isi saldo DANA atas nama dirinya sendiri. Beberapa saat kemudian Si Penipu mengirimkan tautan link untuk di klik dan melakukan regristrasi ulang. Dari link tersebut muncul PIN dan akan terkirim kode untuk diisi di kolom yang tersedia.
Namun sampai beberapa kali mengetik PIN secara benar, kode itu tidak pernah muncul di WA nya. Sementara Samsudin sibuk mengetik ulang PIN, Si Penipu itu telah menyedot saldo DANA-nya. Samsudin baru menyadari ketika melihat saldonya yang semula tiga ratus rupiah berubah menjadi nol rupiah. Dan Si Penipu telah memblokir akun Tiktok serta WAnya. Segala sumpah serapah tak berguna. Bukan uang sepuluh juta rupiah yang didapat, justru uang tiga ratus lima puluh ribu miliknya pun lenyap.
Ternyata Umi Fadilah memiliki banyak sekali akun dengan modus yang sama. Entah berapa orang yang sudah menjadi korban penipuannya. Selain nama Umi Fadilah, ia menemukan banyak nama akun Tiktok dengan modus yang sama dan rata-rata memakai cadar untuk menyembunyikan wajahnya.
“Saya tidak terlalu menyesal kehilangan uang. Tapi cara yang dipakai si Penipu dalam menjerat korbannya memakai atribut muslimah. Sungguh ini fitnah yang sangat keji terhadap kaum muslimah, khususnya wanita bercadar” ujar Samsudin geram. (sas)