Surabaya (prapanca.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan segera meresmikan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Sekolah Bibit Unggul di Kalijudan pada 26 Agustus 2024. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah signifikan dalam peningkatan kualitas pendidikan di Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyatakan bahwa program Sekolah Bibit Unggul sudah mulai berjalan. Pemkot juga sedang mempersiapkan mess untuk menampung siswa SMA dan mahasiswa yang akan menjalani pendidikan di Sekolah Bibit Unggul. “Proses pendidikan sudah dimulai, namun persiapan mess masih kami lakukan. Insya Allah, akan ada tambahan lebih dari 200 siswa,” kata Eri pada Senin (19/8/2024).
Para siswa dan mahasiswa ini rencananya akan menempati mess Asrama Anak Asuh Bibit Unggul pada akhir Agustus 2024. “Ini sudah berjalan, dan yang membuat saya bahagia adalah ketika mereka lulus, mereka langsung mendapatkan penempatan di perusahaan-perusahaan mitra,” tambah Eri.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin, mengonfirmasi bahwa Sekolah Bibit Unggul akan diresmikan pekan depan. Pada tahap awal, sekitar 200 anak binaan bibit unggul akan menghuni asrama tersebut.
Selain itu, Pemkot juga menyiapkan kelas khusus untuk kegiatan belajar mengajar di asrama, dengan melibatkan dosen dari Politeknik Kesehatan (Poltekes). “Ada dua kelas yang juga kami bawa ke Hangtuah,” jelas Anna.
Dinsos Surabaya juga berencana menambah kuota Anak Asuh Bibit Unggul sesuai dengan kurikulum dan waktu pembelajaran masing-masing universitas dan sekolah. Anak-anak yang masuk ke asrama ini dipilih melalui proses seleksi yang ketat, termasuk pendataan dari keluarga miskin, tes masuk universitas, serta kesediaan tinggal di asrama selama masa pendidikan.
Selama tinggal di asrama, anak-anak akan mendapatkan pembinaan karakter dari pendamping serta pengasuh asrama, dengan harapan mereka akan menjadi anak Surabaya yang berkualitas dan memiliki daya saing tinggi.
Program Anak Asuh Bibit Unggul ini merupakan bagian dari inisiatif “1 Keluarga 1 Sarjana” yang diusung oleh Wali Kota Eri Cahyadi, dengan tujuan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Surabaya. “Ini adalah bagian dari program 1 keluarga 1 sarjana, tentu saja untuk peningkatan IPM di Kota Surabaya,” tutup Anna. (agu)